Rektor Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena diundang oleh Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia di Wamena sebagai narasumber untuk berdialog dengan perguruan tinggi lainnya dengan tema Perguruan Tinggi menyikapi Covid-19. Adapun narasumber lainnya yaitu dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian yang di hadiri oleh Ketua Program Studi Agro Teknologi dan Ketua Program Studi Agri Bisnis yang membawakan sedikit pengetahuan tentang Perguruan Tinggi dalam Bidang pertanian. Adapun pokok bahasan yang di bahas dalam dialog ini seperti bagaimana sikap perguruan tinggi menghadapi beberapa kendala dalam proses belajar mengajar di tengah Pandemi Covid-19, adapun kendala yang di hadapi perguruan tinggi yang ada di Wamena yaitu pertama kendala jaringan, kedua tidak semua mahasiswa mempunyai Hp Android, dan yang ketiga yaitu masih berjalannya Lockdown sehingga mahasiswa yang sudah terlanjur berada di Kampung masing-masing belum bisa turun ke Kota untuk koordinasi dengan pihak kampus.
Selain dari kendala yang dialami oleh pihak kampus, ada kendala lain yang di hadapi di tengah Pandemi ini yaitu masyarakat yang tidak mampu yang hanya mengandalkan hasil pertaniannya untuk dijadikan penyambung hidup, jadi disini pihak dari Universitas Amal Ilmiah Yapis Wamena menawarkan kepada Sekolah tinggi Ilmu Pertanian untuk bekerja sama melakukan penelitian tentang bagaimana masyarakat yang berada di Wamena mengolah tanah yang ada di Wamena, karena diperkirakan masih banyak masyarakat kita memakai cara yang di zaman dahulu yaitu dengan cara mencangkul. Sehingga prosesnya membutuhkan waktu yang lama.
Kegiatan berlangsung pada hari Sabtu selama satu jam dari jam 08.00-09.00 WIT. Di Studio Pro 1 RRI Wamena.
Adapun harapan yang disampaikan dari kedua perguruan tinggi yaitu bagaimana nanti untuk perguruan tinggi bisa bekerja sama untuk mengadakan sosialisasi dalam bentuk pengabdian masyarakat dengan tema mengajarkan masyarakat untuk melakukan proses pertanian dengan cara menggunakan alat yang sudah modern.