Rembuk National dan Rapat Pengurus Pusat PLENO (RPPP) ke – 1 APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai pada tanggal. 1, 2, dan 3 Juli 2022 mengusung tema “Menyongsong INDONESIA EMAS Tahun 2045”: “Digitalisasi Berbasis Blockchain, Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi”. Rembuk National dan Rapat Pengurus Pusat PLENO (RPPP) ke – 1 APTISI ini dibuka oleh Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster dan dihadiri oleh 2500 Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta dari seluruh Indonesia, yang diantaranya Rektor Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena, Bapak Dr. H. Rudihartono Ismail, M.Pd. Kehadiran Bapak Rektor dalam kegiatan ini tidak hanya sebagai peserta kegiatan saja namun juga sebagai Anggota Bidang Evaluasi dan Monitoring Wilayah Jayawijaya dalam kepengurusan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XIV bersama dengan keempat rekannya, yaitu Bemhard Katiandagho, M.Si untuk Wilayah Biak Numfor dan Serui, Herman Dumatubun, M.T untuk Wilayah Timika, Beatrix A. M. Rahawarin, SP untuk Wilayah Marauke, dan Thelly Sembor, MT untuk Wilayah Jayapura dan Nabira.

Rembuk National dan Rapat Pengurus Pusat PLENO (RPPP) ke – 1 APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) di Bali Nusa Dua Convention Center yang berlangsung selama 3 (tiga) ini diisi dengan serangkaian kegiatan yang telah disusun oleh Panitia SC dan OC untuk pelaksanaan kegiatan ini. Pada hari pertama dimulai dengan sambutan – sambutan, diantaranya, sambutan Ketua APTISI Wilayah VIII – A Bali sebagai Tuan Rumah, Dr. I Made Sukamerta, M.Pd, sambutan Ketua APTISI Pusat, Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si dan sambutan sekaligus membuka Acara RPPP ke – 1 APTISI dilanjutkan Pemukulan Gong oleh Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster. Memasuki kegiatan inti pada Sesi I disii dengan Paparan Narasumber diantaranya: Ketua Komisi X DPR – RI, H. Syaiful Huda dan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D dengan Materi: Belajar Manajemen Unggul dari para Rektor dan Usulan untuk Kemajuan PTS dan Road Map Pendidikan Tinggi dan dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan sebagai pemateri sekaligus Rektor Universitas Tarumanegara Jakarta. Sesi II pada hari pertama diisi dengan RPPP ke – 1 APTISI dengan agenda kegiatan: 1) Laporan Kegiatan Pengurus APTISI Wilayah, 2) Dialog Pengurus APTISI Pusat dan Wilayah, dan 3) Rekomendasi dan Resume RPPP.

Memasuki hari kedua Rembuk National dan Rapat Pengurus Pusat PLENO (RPPP) ke – 1 APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) di Bali Nusa Dua Convention Center pada Sesi I diisi dengan Keynote Speaker oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo yang saat itu berhalangan hadir dan selanjutnya pada Sesi II diisi dengan Keynote Speaker oleh Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto dengan materi, “Perspektif Ekonomi dan Pertahanan”. Masuk pada Sesi III, kegiatan diisi dengan Paparan Narasumber, diantaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A dan Menteri Keuangan RI, Ibu Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Materi pada Sesi IV, terkait “Stori Sukses Membangun PTS dari nol dan Usulan untuk Kemajuan PTS dan Road Map Pendidikan Tinggi” oleh Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, MT; Rektor Unversitas AMIKOM Yogjakarta, Prof. Dr. Ir. Mohammad Suyanto, MM, dan Ketua Yayasan Universitas Bina Sarana Informatika, Efriadi Salim, MM, M.Kom. Sesi V diisi dengan Materi “Belajar Manajemen Unggul dari para Rektor dan Usulan untuk Kemajuan PTS dan Road Map Pendidikan Tinggi” oleh beberapa Narasumber diantaranya: Rektor Universitas Pasundan Bandung, Prof. Dr. Ir. Eddy Yusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU; Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D; dan Rektor Universitas Bina Nusantara Jakarta, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM. Kegiatan pada hari kedua ini ditutup dengan acara Malam Ramah Tanah dengan menghadirkan hiburan oleh beberapa artis Ibukota. Adapun penutup kegiatan Rembuk National dan Rapat Pengurus Pusat PLENO (RPPP) ke – 1 APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) di Bali Nusa Dua Convention Center ini diisi dengan City Tour yang disediakan oleh Panitia untuk seluruh peserta pada hari ketiga kegiatan.

Rembuk National dan Rapat Pengurus Pusat PLENO (RPPP) ke – 1 APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) di Bali Nusa Dua Convention Center ini menghasilkan Pernayataan Sikap diantaranya: 1) Pelibatan APTISI dalam penyusunan RUU Sisdiknas: “Pemerintah dan DPR wajib melibatkan APTISI dan stakeholder Pendidikan lainnya, dalam penyusunan dan pembahasan draft RUU Sisdiknas yang akan menggabungkan beberapa UU, yaitu UU Sisdinas, UU Guru dan Dosen serta UU Pendidikan Tinggi, sebelum disahkan dan diundangkan”, 2) Akreditasi: Mendikbud dan ristek agar mengembalikan Akreditasi prodi kepada BAN-PT sambil menunggu penyelesaian RUU Sisdiknas yang baru, mengingat: biaya akreditasi relative mahal; belum siapnya beberapa LAM PT yang baru; memerlukan waktu untuk penyesuaian system dan instrument yang baru; dan turunya jumlah mahasiswa baru dan putus sekolah saat dan pasca pandemic, sehingga mendesak BAN-PT wajib tetap memberlakukan perpanjang akreditasi secara otomatis, kecuali bagi prodi yang akan naik kelas, 3) Pembukaan Prodi Baru: mendorong Kemendikbud mempercepat dan menyederhanakan proses Usulan Pembukaan Fakultas/Prodi baru dan menutup Prodi yang sudah jenuh, yang tidak sesuai dengan janji yang pernah disampaikan, 4) Dosen: a. Penyederhanaan dan pemangkasan proses pengajuan jenjang Jabatan Akademik, b. Memperbanyak beasiswa untuk Dosen PTS, mempermudah serdos dan pemberian bantuan dosen DPK untuk PTS, c. Memperbanyak Hibah penelitian kepada Dosen PTS yang nirkompetesi dalam rangka pemerataan kompetensi dan kualitas dosen se Indonesia, 5) Penggabungan (Marger) dan Penyatuan (Akusisi): mendorong Pemerintah melakukan percepatan bagi PT yang mengikuti Program Penyatuan dan Penggabungan di samping insentif yang diberikan.

Selajutnya, 6) Beasiswa: menambah jumlah KIP bagi PTS tanpa memberlakukan persyaratan cluster dan akreditasi, termasuk tembahan khusus bagi Indonesia Timur dan daerah 3T, 7) Sistem Informasi, Platform dan Pelayanan Prima: a. Mendesak Kemendikbudristek menyediakan system informasi dan platform yang terintegrasi dan tidak parsial setiap direktorat mempunyai system dan platform sendiri – sendiri. Enough is enough. B. Setiap pegawai kementeria wajib mempunyai mental Service Excelence dan bukan sebaliknya minta dilayani, 8) Rekrutmen Mahasiswa oleh PTN dan Universitas Terbuka: a. Pemerintah wajin menyetop system rekrutmen mahasiswa baru S1/D4 bagi PTN dengan berbagai jalur dan membuka cabang di Kabupaten/Kota. Seharusnya lebih focus pada program S2 dan S3 untuk menjadi World Class University. b. Membatasi Universitas Terbuka sebagai kapal keruk dalam penerimaan mahasiswa. Kami yakin dengan jumlah mahasiswa yang sudah demikian besar, UT sudah mengabaikan kualitas alumni, lebih banyak juga melegalisasi mereka yang sudah bekerja dan mendapatkan ijazah S1, S2 dan S3, 9) Pajak: Perguruan Tinggi adalah institusi nirlaba dan bukan Perseroan Terbatas/Usaha Komersial sehingga pemerintah wajib hukumnya membantu dan memberikan internsif kepada Perguruan Tinggi Swasta dengan membebaskan pembebanan segala jenis pajak yang tidak sesuai dengan peruntukan bagi institusi nirlaba, 10) Mengembalikan Uji Kompertensi kepada Perguruan Tinggi sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan. (SI)