UNA’IM Yapis Wamena – Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Amal Ilmiah (UNA’IM) Yapis Wamena Siti Latifa Wulandari, S.Si., M.Si., hadir dalam diskusi penting di Jayapura. Kegiatan bertajuk Focus Group Discussion (FGD) dan Sharing Session Pengembangan Perangkat Pembelajaran dalam Implementasi MBKM Mandiri bagi PTS di Tanah Papua, digelar di Hotel Grand Abe Jayapura, Rabu hingga Jumat, 19 hingga 21 Juni 2024.

Dalam forum yang dihadiri oleh sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Papua, Siti Latifa Wulandari memainkan peran kunci sebagai narasumber utama. Beliau mengemukakan pandangannya yang mendalam mengenai strategi pengembangan perangkat pembelajaran yang efektif dan relevan dalam konteks Masa Belajar Kredit (MBKM) Mandiri. MBKM Mandiri sendiri merupakan inisiatif nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di daerah-daerah terpencil seperti Papua.

Dalam sesi FGD, Siti Latifa Wulandari menegaskan pentingnya adaptasi kurikulum dan metode pengajaran yang responsif terhadap kebutuhan lokal dan karakteristik siswa di Papua. Beliau memberikan contoh konkret implementasi teknologi dalam pembelajaran yang mampu mengatasi tantangan geografis dan infrastruktur di daerah terpencil.

Selain itu, diskusi juga menyoroti peran PTS dalam memfasilitasi mahasiswa untuk mandiri dalam merencanakan dan mengelola pembelajarannya sendiri. Ini sejalan dengan tujuan MBKM Mandiri untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga mandiri dan mampu beradaptasi dalam dunia kerja yang dinamis.

“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi antar-PTS dan dukungan dari pemerintah, implementasi MBKM Mandiri di Papua dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa,” ungkap Siti Latifa Wulandari.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini juga menjadi ajang bagi PTS di Papua untuk saling bertukar pengalaman dan best practices dalam menerapkan MBKM Mandiri. Diharapkan, hasil dari FGD dan Sharing Session ini dapat menjadi panduan berharga bagi penyusunan kebijakan dan strategi pengembangan pendidikan tinggi di masa mendatang.

*Ayu Anggraini Tambunan, S.IP., M.Si.

Kepala Biro Humas dan Kerjasama